PENGEMUDI ISTIMEWA

PENGEMUDI ISTIMEWA

 Aku ingin sedikit bercerita. Mengenai pengalamanku pada bulan Juli lalu, tepatnya tanggal 11 Juli 2022. Pengalaman ini sangat berharga dan sangat berkesan bagiku. Karena untuk pertama kalinya, aku mendapatkan pengemudi ojek online seorang tuna rungu.


Ceritanya begini, 

11 Juli 2022 aku pulang dari sekolah, MTs Negeri Depok setelah mengikuti kegiatan pemotongan hewan kurban. Seperti biasa, aku pulang dengan ojek online. Aku menunggu di samping ruang guru tempat biasanya kawan-kawan ku menunggu jemputannya. Termasuk ojek online. Sebelum pulang, aku diberikan dua kantung daging sapi. Itu merupakan daging sisa pemotongan hewan kurban tadi. Aku membuka aplikasi grab di ponselku. Dan langsung memesan ojek online untuk mengantarku pulang. Kurang lebih selama 3 menit aku menunggu, kemudian pengemudi ojek online ku datang. 


Datanglah seorang laki-laki muda dengan umur berkisar 21-25 tahun. Dengan memakai jaket khas ojek online berwarna hijau bertuliskan grab dengan helm berwarna hitam dikepalanya dan motor yang juga berwarna hitam. "Dengan Bang *** ya?" Beliau tidak menjawab. Lantas aku diam, dan langsung menaiki motornya. Aku duduk sembari membetulkan ikatan kantung daging yang ada di tanganku. Tak lama kemudian, pengemudi mengendarai motornya. Sepanjang perjalanan aku hanya diam. Berkutat dengan pikiranku sembari menatap bangunan-bangunan disepanjang jalan. Berbeda dengan sang pengemudi, beberapa kali beliau mengangkat tangannya dan menunjuk ke dua arah kiri dan kanan. Sambil berkata "ngaa.. ngaa". Jujur saja, aku bingung. Dan aku merasa pengemudi ini aneh. Kemudian ku jawab dengan mengangkat tanganku juga dan mengarahkan ke arah jalan menuju rumahku sembari mengatakan "ke arah sini ya bang". Namun beliau tidak menjawab sama sekali. Sekedar menjawab ya atau tidak pun tidak dilakukannya. Sempat beberapa kali juga ku tanya, seperti "udah lama ngojek bang?". Namun tidak ada jawabannya. Dalam hatiku berkata, kok abangnya gak sopan banget ya. Aku ngomong ga dijawab apa-apa. Saat itu aku benar-benar bingung dan sedikit kesal. 


Hingga akhirnya sekitar 250 meter lagi menuju rumahku, aku tidak sengaja melihat stiker yang ditempel di belakang helm pengemudi. Stiker tersebut bertuliskan,

'Halo! Saya Mitra Pengemudi Tuna Rungu'. 

Stiker berisi keterangan pengemudi tuna rungu

Spontan dalam hati ku berkata "Pantas Saja!" Sembari menghembuskan napasku dengan berat.

Aku langsung beristighfar. Memohon ampun atas kekesalanku terhadap beliau yang ternyata seorang pengemudi tuna rungu. Di stiker itu tertulis beberapa cara untuk berkomunikasi dengan sang pengemudi. Aku sangat bersyukur karena aku dapat mengetahui hal tersebut sebelum diriku turun dan sampai di tempat tujuan. Walaupun aku menyesal karena aku cukup terlambat untuk mengetahui nya. Sesampainya didepan rumahku, aku langsung mengucapkan terima kasih kepada sang pengemudi dengan bahasa isyarat. Dan memberikannya satu kantung daging yang aku bawa. Sungguh, ku berterima kasih telah diberikan pengalaman yang sangat berharga dan sangat berkesan dengan sang Pengemudi Istimewa.

Bahasa isyarat terima kasih
      





Penulis: Nazwa Difa Alayya
  No. Absen : 24                     

Komentar